Tahun 2013 merupakan tahun yang sangat berat bagi industri game online di Indonesia. Berbanding terbalik dengan perkembangan game mobile-nya yang makin pesat. Bersamaan dengan itu, tahun 2013 ini juga semakin banyak acara yang mengulas tentang game serta dibentuknya organisasi resmi yang menyatukan para pelaku dunia game Indonesia.
Sayangnya, hal tersebut seperti tidak berpengaruh terhadap antusias gamers dalam menentukan game yang dimainkan. Gamers tetap gamers. Mereka tidak bisa dipaksa untuk bermain satu game berdasarkan ajakan dari luar. Mau ada event bagus kek, mau grafis keren kek, mau game itu terkenal di luar negeri kek. Namun, kalau mereka tidak menyukainya maka gamers tersebut tidak akan menyentuh game yang ditawarkan.
Dikarenakan hal itulah, banyak game yang menutup layanannya karena kurangnya gamers yang memainkan game tersebut. Sayangnya, kurangnya gamers tidak selalu menjadi alasan publisher mengakhiri layanan game yang diterbitkan.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan publisher untuk menutup layanan gamenya antara lain tidak tercapainya kesepakatan antara publisher dan developer, developer tidak bisa mengatasi masalah teknis yang ada di game-nya, dan mungkin yang paling kritikanl namun tidak dijelaskan di website publisher saat penutupan layanan adalah kurangnya profit untuk mempertahankan game yang diterbitkan.
Berikut ini adalah daftar game online Indonesia yang menutup layanannya pada tahun 2013 ini, yaitu:
- Allods Online
- Anime Fighter
- Avalon Heroes
- Battle Heroes
- Brawl Buster
- Dark Eden
- Dragon Rising Online
- Dragonica
- Easta Online
- Eden Online
- FairyLand 2
- FIFA Online 2
- FreeStyle Street Ball
- Granado Espada
- Grand Fantasia
- Harvest Moon Online
- Hero Saga
- Heroes Kingdoms
- Kaboom Online
- King of Heroes
- Legends of 3 Kingdoms
- LuniaZ
- Rappelz Online
- Realm of the Titans
- Robot Wars
- Shadow Company
- ShowTime
- Star Empires
- T-Bot Online
- Warrior King
- WarRock
- Winning Goal
- Zone 4
Dalam jangka waktu satu tahun ini, ada sekitar 33 game online Indonesia yang tutup. Mungkin dengan data seperti ini, gamers akan semakin was-was untuk serius atau berinvestasi dalam sebuah game online. Investasi pada artikel ini maksudnya bukan untuk real-money trading, tetapi lebih ke kenyamanan gamers setelah membelanjakan uangnya ketika bermain game online.
Game online memang bukan tempat investasi yang baik bagi gamers, karena keadaan game online itu kadang tidak stabil. Apabila ingin berinvestasi di game, ada baiknya gamers membuka warnet, menjadi agen voucher game dan beberapa pekerjaan yang memiliki kualitas yang lebih nyata jika dibandingkan dengan menjual mata uang in-game atau item langka. Sebanyak apapun mata uang in-game atau item langka yang dimiliki, tetapi kalau game-nya tutup kan gameover sudah.
Penutupan layanan kadang membuat gamers-nya merasa sedih. Saya pernah bertanya mengenai perasaan beberapa gamers yang memainkan game online yang tutup itu sejak awal pembukaannya. Kira-kira mereka berkata bahwa merasa sedih dan sesak di dada ketika mengetahui publisher game-nya mengumumkan penutupan layanan dari game yang dimainkan dari awal pembukaanya.
Mungkin saja juga akan merasa sedih apabila game online yang dimainkan tutup. Tentu saja merasa sedih karena tidak lagi bisa main bersama komunitas dan teman dalam suasana yang sama. Walaupun bisa main di game online lain, namun tetap saja suasana dan kenangannya berbeda. Walaupun seperti itu, perlu diketahui bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, khususnya game online.
Teknologi game semakin berkembang, persaingan antar publisher juga semakin kuat sehingga bagi pihak yang tidak bisa memberikan sesuatu yang baru kepada gamers akan tersingkir oleh seleksi alam di industri ini. Mungkin, persaingan antar publisher tidak akan menjadi masalah karena mereka hanya perduli dengan pelayanan. Pelayanannya jelek, tinggal. Game-nya jelek, tinggal. Game-nya bagus, tetapi tidak sesuai dengan selera mereka, tinggal juga.
Demikianlah opini saya mengenai penutupan game online pada tahun 2013. Semoga tidak ada lagi game online yang tutup tahun ini dan aya pun berharap pada tahun 2014 nanti, game online yang tutup tidak sebanyak tahun ini.
Komentar
Posting Komentar