Pagi ini saya menemukan sesuatu yang menarik sekaligus sangat "panas" di jejaring sosial terkait dengan konser Hatsune Miku di Miku EXPO 2014 Indonesia.
Konser Hatsune pertama di Indonesia sekaligus menjadi debut perdana konser Miku di luar Jepang yang akan diselenggarakan pada tanggal 28-29 Mei 2014. Entah informasi itu benar atau tidak, saya belum menemukan sumber pastinya. Namun hal yang penting menurut saya disini adalah etika penggemar Miku yang diutarakan pada pemberitaan tersebut.
Harga tiket konser Miku memang tidak murah, berkisar antara 300 ribu hingga diatas 1 juta Rupiah sehingga tidak semua penggemar bisa membeli tiketnya. Menurut saya hal ini sangat normal, mengingat konser artis luar negeri lainnya juga membandrol harga yang sama bahkan ada yang lebih besar.
Namun disini, dengan harga seperti itu para penggemar malah jadi kebakaran jenggot. Bahkan ada yang mengutarakan "Lebih baik nonton di YouTube saja." Komentar penggemar yang super labil dan tidak bertanggung jawab di Facebook resmi Miku EXPO itulah yang membuat produser Miku EXPO jadi naik darah.
Setelah mengetahui kenyataan tersebut, ia dan timnya pun sempat berfikir bahwa konser ini adalah yang pertama dan terakhir Miku di Indonesia. Mengingat mereka juga berencana untuk menggelar konser serupa di beberapa negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
Membaca pemberitaan tersebut, saya jadi berfikir "Apakah penggemar di Indonesia ini hanya menang bajakan, KW, Bootleg?" Kalau tidak mampu beli tiket ya tidak masalah, toh masuk ke area eksibisi Miku EXPO 2014 Indonesia-kan gratis. Jadi jangan merekomendasikan atau mengutarakan hal yang aneh-aneh sehingga membuat pihak lain jadi tersinggung, dalam hal ini tim Crypton selaku pemegang lisensi Hatsune Miku.
Bagi mereka yang sentimen terhadap konser Miku ini hanya bisa berkata "Cuma hologram, buat apa bayar mahal untuk nonton konser semacam itu." Pendapat itu saya rasa kurang tepa karena konser Miku ini adalah hasil dari seni yang dikombinasikan dengan pemanfaatan teknologi yang canggih. Peralatan yang digunakan pun bukan semparangan, mereka jauh-jauh membawa berbagai alat yang dibutuhkan yang bentuknya tidak kecil dari Jepang ke Indonesia, hanya untuk memenuhi harapan penggemar yang akhirnya membuat mereka kecewa.
Yah, sebagai kritikus. Saya tidak dapat berharap banyak pada penggemar Miku di Indonesia. Mayoritas dari mereka memang hanya menjadi penggemar bajakan, bukan penggemar sesungguhnya yang mampu memberikan dukungan moral, apalagi dana untuk perkembangan Miku kedepannya.
Sekian dari saya, Master Fakry. Btw pada acara Miku EXPO 2014 Indonesia saya akan melakukan jumpa fans. Bagi para penggemar, jangan sampai tidak hadir iya. Bawa juga poster dan merchandise Master, nanti saya tanda tangani (ekslusif hanya untuk penggemar) dan sahabat Master juga bisa selfie bersama saya.
Sampai jumpa di Miku EXPO 2014 Indonesia.
Apaan dah lo? Penggemarnya sendiri yang malas nonton, kok lu pusingin. Gaje abis.
BalasHapusMemang menurutmu dia gaje abis tapi apa yang dia lakukan ini hanya mengutarakan pendapatnya bukannya dia musingin penggemar yang malas nonton dan dia juga ingin mengajak kita untuk mengapresiasi karya orang & negara lain.
HapusMiku!!! balik lagi dong! SORRY Aku g bisa kesana :( soalnya ak tinggal di Malang :(..pliss balik lagiiii :(
BalasHapus