Comifuro 4 atau Comic Frontier sudah selesai diselenggarakan. Bagaimana serunya pameran doujin —yang bisa dibilang terbesar di Jakarta— dan uniknya pengalaman saya ketika meliput jalannya acara tahunan yang diselenggarakan di Gelanggang Remaja Otista, Jakarta Timur pada 6 sampai 7 September 2014 itu?
Saya datang ke Comifuro 4 selama 2 hari. Pada hari pertama hanya sebentar karena datang terlalu sore, sekitar jam 16.00 WIB dan acara sudah mau selesai. Acara ini buka dari jam 9 pagi dan berakhir pada jam 5 sore, wah, tutupnya kok cepat sekali iya. Mungkin panitia memiliki pertimbangan sendiri mengenai waktu penutupan, mengingat ekshibitor dan pengunjung Comifuro 4 bisa dibilang mayoritas masih berusia remaja sehingga lebih aman jika acara diselesaikan sebelum malam tiba.
Setelah berkeliling melihat-lihat karya dari para ekshibitor, akhirnya saa memutuskan untuk membeli beberapa merchandise berupa pin dan poster. Maklum saja, budget terbatas karena ada banyak pameran sejenis yang akan diadakan tidak jauh dari penyelenggaraan acara ini. Selain COmifuro 4 ini, di hari yang sama juga diadakan pameran mainan di Balai Kartini yang bertajuk Battle of Toys dan menurut informasi dari teman saya, ada satu acara lagi yaitu di Universitas Atma Jaya Jakarta yaitu lomba cosplay (kalau tidak salah).
Jadi konsentrasi masa pada tanggal 6 dan 7 Setember 2014 terbagi menjadi 3, sehingga kepadatan pengunjung pada setiap acara yang terselenggara pada hati itu juga kurang maksimal.
Apa yang saya suka dari Comifuro 4?
Pertama, melihat karya seni, khususnya gambar yang menarik berdasarkan kreatifitas setiap artis. Walaupun objeknya sama, tai yang gambar beda, jadi hasilnya juga berbeda-beda. Mulai dari yang manis, lucu, keren, maskulin hingga yang absurd juga ada. Walaupun saya akui, gambar yang dibuat oleh setiap artis bagus-bagus semuanya.
Kedua, harga bersaing. Saya langsung bahas ke harga karena ya harga yang dibandrol pada mershandise di acara ini sangat terjangkau. Mulai dari yang paling murah IDR 5.000 hingga yang mahal mungkin sekitar IDR 100.000. Dan rasanya tidak ada barang yang harganya terlalu mahal (overprice), seperti kaos dengan harga IDR 300.000 atau poster IDR 100.000.
Ketiga, para pengunjung dengan semangat yang sama. Sudah pasti pengunjung yang berniat datang ke acara ini adalah orang-orang yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama. Jadi saya merasa sangat normal sekali berada dalam komunitas acara ini. Jika dalam kehidupan sehari-hari anda dibilang aneh karena berkelakuan "menyimpang" maka di acara ini, anda akan dianggap sebagai orang normal walaupun berpenampilan unik, bahkan bisa dianggap keren oleh para pengunjung.
Keempat, musik tanpa henti. Inilah yang membuat suatu acara terasa tidak membosankan. Saya acungkan jempol pada para DJ yang telah memutarkan lagu non-stop di sepanjang acara.
Kelima, beberapa teman saya juga hadir di acara ini, baik itu yang menjadi ekshibitor, meliput dan pengunjung biasa. Dengan adanya teman, menikmati acara juga jadi lebih semangat karena ada yang bisa diajak ngobrol.
Terakhir, bisa foto-foto dengan para cosplayer dengan penampilan yang unik. Tidak banyak yang menurut saya unik dan menarik. Hanya ada beberapa yang menarik perhatian saya yang mana salah satunya ada cosplayer dengan kostum Godzilla. Apa tidak panas mengenakan kostum seperti itu dalam suhu udara yang panas menyengat seperti menarin itu. Saya saja merasa dehidrasi karena kepanasan padahal mengenakan kemeja biasa.
Secara keseluruhan, Comifuro 4 saya nilai merupakan acara yang sukses. Apalagi pada hari kedua, kemeriahannya lebih terasa karena ada acara panggung seperti karaoke dan kompetisi cosplay.
Ulasan resmi saya mengenai Comifuro 4 bisa dibaca di bawah ini:
Apabila tahun depan Comic Frontier diadakan lagi, saya akan meluangkan waktu serta budget untuk datang ke acara ini lagi.
Seru banget! ^__^
Komentar
Posting Komentar