Mungkin anda sudah mengetahui jika The Expendables 3 telah bocor sebelum film besutan Lionsgate itu benar-benar rilis di bioskop seluruh dunia. Resminya, film ini seharusnya dirilis pada 15 September 2014. Nah, saya adalah orang yang menyaksikan serial film ketiga dari kelompok tentara bayaran yang menjuluki dirinya The Expendables dari hasil mengunduh bocorannya itu.
Saya adalah penggemar franshise The Expendables, sebelum film ketiganya ini bocor di internet, saya menonton dua film sebelumnya di bioskop walaupun sendirian, tanpa ada yang menemani. Kepuasan saya terhadap dua film sebelumnya sangat tinggi, karena setiap karakter atau jagoan di film ini menampilkan karismanya pada film-film yang dibintanginya di masa muda, film laris pada masanya. Namun sayang sekali, pada film ketiganya ini, The Expendables saya rasa jauh dari kesan keren yang disuguhkan pada film sebelumnya.
Kenapa saya katakan mengecewakan?
Ada beberapa alasan yang dapat saya utarakan.
Pertama, sebenarnya kisah dan panjangnya durasi pada film ini adalah kesalahan dari Barney Ross yang diperankan oleh Sylvester Stallone. Alasannya adalah—maaf spoiler—seharusnya Barney bisa menghabisi nyawa musuh utama di film ini, Stonebanks yang diperankan oleh Mel Gibson, pada menit-menit awal. Hanya saja karena tindakan bodohnya, misi yang seharusnya dapat berjalan mulus menjadi gagal total. Apalagi kebodohan Barney itu membuat teman satu timnya, Caesar yang diperankan oleh Terry Crews, celaka luar biasa.
Kedua, para jagoan yang seharusnya memiliki kemampuan yang tinggi, seakan-akan ditampilkan sebagai tentara bayaran yang sudah tidak terampil lagi. Padahal sebenarnya mereka mampu. Lagi-lagi saya anggap kesalahan ada pada Barney, ia repot-repot mencari anggota baru untuk menjalankan misi baru yang pada akhirnya diselesaikan atas bantuan anggota lama The Expendables. Saya memang tidak berharap banyak pada alur cerita, hanya saja, kali ini sangat mengecewakan.
Para anggota The Expendables senior
Ketiga, kurangnya humor. Pada film sebelumnya, faktor humor ini ada banyak dan adegannya ada pada situasi yang tepat sehingga pesan yang disampaikan dari lelucon itupun dapat lebih "cair". Hanya saja, seri ketiga ini lebih banyak menampilkan sisi suram dari Barney dan masa lalunya.
Keempat, The Expendables kehilangan kekejamannya. Entahlah apa yang dipikirkan oleh sutradara Patrick Hughes karena ia kurang menampilkan adegan sadis pada film yang seharusnya sadis ini. Apabila sutradara pada film perdana dan kedua The Expendables tidak segan untuk menyuguhkan adegan hancurnya bagian tubuh manusia akibat ledakan atau tertembak, maka saya hampir tidak melihat darah atau hancurnya organ tubuh pada The Expendables 3.
Terlepas dari kekecewaan, sebagai penggemar The Expendables, tentu saja ada hal yang saya sukai.
Pertama, kehadiran karakter Doc yang diperankan oleh Wesley Snipes. Ia adalah pengguna pisau, kemapuan akrobat dan keterampilannya dalam menggunakan pisau sangat lihai. Gayanya di film inilah yang menurut saya paling menggambarkan The Expendables. Percaya diri, pasti menang dan penuh gengsi.
Kedua, Caesar dengan senapan mesinnya. Ekspresi, kebrutalan serta perannya sebagai jagoan berbadan dan senjata besar sangat keren. Sayangnya, porsi tampilnya sangat sebentar karena pada menit-menit awal ialah satu-satunya teman Barney di kelompok The Expendables yang terluka parah akibat tembakan Stonebanks.
Stonebanks
Ketiga, kehadiran Drummer yang diperankan oleh Harrison Ford. Ia adalah pengendara helikopter ulung. Saya menebak ia mendapatkan peran itu setelah kesuksesannya sebagai perompak luar angkasa—Han Solo—di film Star Wars.
Keempat, hal yang menurut saya menarik tapi mengecewakan adalah karakter Galgo yang diperankan oleh Antonio Banderas. Aktor yang namanya bersinar akibat perannya sebagai Zoro di film Zoro itu ditampilkan sebagai pria yang sudah tidak muda lagi, walaupun belum bisa dikatakan tua tapi ia masih memiliki kelincahan yang tinggi. Ia juga jago berakrobat. Hanya saja, perannya di film ini adalah sebagai orang yang banyak bicara, dan terkesan culun. Padahal sebagai Zoro, ia sangat karismatik.
Terakhir, aksi dari pada aktor dan aktris muda pada film ini sangat memukau. Mereka memiliki semangat The Expendables yang sangat kental Keep the good job. Tentara bayaran pilihan Barney memang tidak pernah mengecewakan. Khusus untuk Luna yang diperankan oleh Ronda Rousey—UFC Women's Bantamweight Champion—, ia adalah bouncer (tukang pukul) yang mempesona.
Luna
Secara keseluruhan saya menikmati film ini. Tidak banyak menuntut penontonnya untuk berfikir, banyak perkelahian serta peperangan. Ledakan? Tentu saja hal itu yang sangat menarik san selalu ada.
Apabila nantinya The Expendables kembali dibuatkan sekuel, saya hanya berharap jangan hilangkan adegan sadis dari film ini karena pada adegan itulah letak keseruannya dan hal itu memang seharusnya disuguhkan pada The Expendables.
Skor yang saya berikan untuk ini cukup 3 dari 5.
Just enjoy the show.
Komentar
Posting Komentar