16 Desember 2014
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Setelah puas beristirahat karena lelah akibat penerbangan Jakarta-Bali, akhirnya hari pertama DragonNest World Championship (DWC) 2014 pun dimulai. saya datang ke lokasi kompetisi pada jam 09.30 WITA.
Dikarenakan hari pertama dari acara yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Conrad, Nusa Dua, Bali itu berlangsung pada hari kerja, 4 Desember 2014 maka saya mengira pengunjung di pagi hari akan sepi dan semakin ramai ketika masuk sore hari.
Namun perkiraan saya salah, berdasarkan informasi yang saya dapatkan, ternyata para Adventurers (julukan bagi pemain DragonNest) sudah berkumpul sejak pagi buta. Bahkan ketika malam hari tanggal 3 Desember 2014, saya menemukan Adventurers yang menyapa saya dan kawan-kawan di Circle K. Mereka bertanya untuk memastikan bahwa DWC 2014 akan diselenggarakan di Hotel Conrad.
Selain untuk mendukung tim favoritnya, ternyata mereka datang pagi buta karena ada hadiah khusus bagi 100 pengunjung pertama berupa item game dan beberapa merchandise DragonNest Indonesia.
Saat masuk, ada beberapa stan mini game berhadiah khusus yang dapat dimainkan oleh pengunjung yaitu photo booth dengan para cosplayer, tato wajah dengan simbol khas setiap kelas di DragonNest dan undian doorprize bagi pengunjung yang telah mendapatkan kupon khusus dari mini game.
Sebelum masuk ke kompetisi, sebelumnya ada pertunjukan Tari Kecak terlebih dahulu yang diikuti oleh sambutan dari CEO PT. Kreon Mr. Jacy Kim dan perwakilan dari Eyedentity Mr. Jung Jun Myung sevagai tanda bahwa DWC 2014 resmi dibuka.
Kompetisi hari pertama berlangsung antara 8 tim yang terbagi atas 2 grup (masing-masing 4 tim) untuk mendapatkan 2 tim dengan poin tertinggi pada setiap grup, untuk dapat melaju ke babak semi final. Kompetisi tingkat dunia ini berlangsung sangat seru, dengan dihiasi oleh drama di belakang panggung yang lebih baik saya tidak ekspos karena terlalu rumit untuk konsumsi umum.
Grup A terdiri atas 2 tim indonesia, Tiongkok dan Jepang. Grup B terdiri dari Taipei, Thailand, Singapura dan Korea Selatan. Dibandingan Grup B, panasnya kompetisi lebih terasa pada Grup A. Selain karena 2 tim indonesia, EIN dan IdiocyFTW ada di grup tersebut, susul menyusul skor antar tim juga terjadi dengan dramatis.
Sorak sorai penonton dan pendukung setiap tim tentu saja membawa kesan tersendiri pada setiap pertandingan. Karena mayoritas menonton adalah dari Indonesia maka riuhnya teriakan pun paling heboh ketika EIN dan IdeocyFTW dapat giliran bertanding. Namun hal itu tidak mengurangi sorakan yang dilontarkan dari pendukung negara lainnya seperti Jepang, Korea Selatan dan Taipei.
Secara mengejutkan muncul gosip yang mengatakan bahwa panitia sudah merancang agar kedua tim indonesia dapat melaju ke babak selanjutnya. Bahkan ada pengurus tim yang datang beberapa kali ke panitia untuk mengajukan keberatannya. Untung saja, panitia tetap tegas dan melanjutkan kompetisi sesuai dengan yang seharusnya terjadi.
Kembali ke pertandingan, ketika waktu sudah menujukkan jam 11.00 WITA, tibalah pertandingan antara EIN dan IdiocyFTW (pertandingan terakhir pada hari itu). Kondisinya, apabila IdiocyFTW menang lawan EIN, maka tim Tiongkok memiliki kesempatan untuk kembali bertanding dengan EIN untuk memperebutkan posisi kedua dan melaju ke babak semi final.
Hanya saja, hasil yang terjadi adalah EIN berhasil mengalahkan IdiocyFTW sehingga baik EIN dan IdiocyFTW (2 tim indonesia) dapat melaju ke babak selanjutnya. Hal itulah cikal bakal terciptanya gosip bahwa panitia sudah merancang pertandingan.
Menurut analisa saya, kemenangan EIN atas IdiocyFTW itu normal terjadi mengingat mayoritas anggota IdiocyFTW masih berusia remaja dan seharusnya sudah tidur jam segitu, sedangkan tim EIN lebih dewasa dan nampak sudah terbiasa tidur larut malam sehingga kondisi mereka saat pertandingan lebih diuntungkan. Walaupun begitu, terlihat sangat jelas ketua EIN sangat mengantuk saat itu dan iapun tidak dapat berbuat banyak ketika Wipeout Mode berlangsung.
Saya rasa tim EIN harus berterima kasih atas perjuangan LadyRhinz, kelas Archer, yang saat itu mampu memberikan banyak kontribusi saat Wipeout Mode.
Menurut pengakuan teman satu guild dari tim IdiocyFTW, ketika kembali kempenginapan, semuanya anggota IdiocyFTW langsung terkapar karena kelelahan dan mungkin juga frustasi karena kalah melawan EIN, kelompok yang mampu mereka kalahkan dengan mudah saat final DragonNest National Competition (DNNC) 2014.
Klasemen sementara pada hari pertama DWC 2014 dan melaju ke babak semi-final adalah Indonesia yang terdiri dari EIN dan IdiocyFTW, TGG dari Taipei, dan Roommate dari Thailand.
Saya merasa sangat beruntung dapat menyaksikan jalannya kompetisi tingkat dunia ini secara langsung. Tentu saja hal itu bisa terjadi atas undangan serta fasilitas dari PT. Kreon selaku penyelenggara kepada KotakGame sebagai media partner.
Baca juga:
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Setelah puas beristirahat karena lelah akibat penerbangan Jakarta-Bali, akhirnya hari pertama DragonNest World Championship (DWC) 2014 pun dimulai. saya datang ke lokasi kompetisi pada jam 09.30 WITA.
Dikarenakan hari pertama dari acara yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Conrad, Nusa Dua, Bali itu berlangsung pada hari kerja, 4 Desember 2014 maka saya mengira pengunjung di pagi hari akan sepi dan semakin ramai ketika masuk sore hari.
Namun perkiraan saya salah, berdasarkan informasi yang saya dapatkan, ternyata para Adventurers (julukan bagi pemain DragonNest) sudah berkumpul sejak pagi buta. Bahkan ketika malam hari tanggal 3 Desember 2014, saya menemukan Adventurers yang menyapa saya dan kawan-kawan di Circle K. Mereka bertanya untuk memastikan bahwa DWC 2014 akan diselenggarakan di Hotel Conrad.
Antrian para Adventurers yang haus hadiah |
Selain untuk mendukung tim favoritnya, ternyata mereka datang pagi buta karena ada hadiah khusus bagi 100 pengunjung pertama berupa item game dan beberapa merchandise DragonNest Indonesia.
Saat masuk, ada beberapa stan mini game berhadiah khusus yang dapat dimainkan oleh pengunjung yaitu photo booth dengan para cosplayer, tato wajah dengan simbol khas setiap kelas di DragonNest dan undian doorprize bagi pengunjung yang telah mendapatkan kupon khusus dari mini game.
Ada kamen rider di Photo booth |
Senyumnya manis sekali |
Senyumnya gereget banget |
Coret-coret muka di stan face painting |
Ingin dapat hadiah? mampir ke sini |
Sebelum masuk ke kompetisi, sebelumnya ada pertunjukan Tari Kecak terlebih dahulu yang diikuti oleh sambutan dari CEO PT. Kreon Mr. Jacy Kim dan perwakilan dari Eyedentity Mr. Jung Jun Myung sevagai tanda bahwa DWC 2014 resmi dibuka.
DWC 2014 diresmikan |
Kompetisi hari pertama berlangsung antara 8 tim yang terbagi atas 2 grup (masing-masing 4 tim) untuk mendapatkan 2 tim dengan poin tertinggi pada setiap grup, untuk dapat melaju ke babak semi final. Kompetisi tingkat dunia ini berlangsung sangat seru, dengan dihiasi oleh drama di belakang panggung yang lebih baik saya tidak ekspos karena terlalu rumit untuk konsumsi umum.
Grup A terdiri atas 2 tim indonesia, Tiongkok dan Jepang. Grup B terdiri dari Taipei, Thailand, Singapura dan Korea Selatan. Dibandingan Grup B, panasnya kompetisi lebih terasa pada Grup A. Selain karena 2 tim indonesia, EIN dan IdiocyFTW ada di grup tersebut, susul menyusul skor antar tim juga terjadi dengan dramatis.
Negara yang ikut serta di DWC 2014 |
Sorak sorai penonton dan pendukung setiap tim tentu saja membawa kesan tersendiri pada setiap pertandingan. Karena mayoritas menonton adalah dari Indonesia maka riuhnya teriakan pun paling heboh ketika EIN dan IdeocyFTW dapat giliran bertanding. Namun hal itu tidak mengurangi sorakan yang dilontarkan dari pendukung negara lainnya seperti Jepang, Korea Selatan dan Taipei.
Secara mengejutkan muncul gosip yang mengatakan bahwa panitia sudah merancang agar kedua tim indonesia dapat melaju ke babak selanjutnya. Bahkan ada pengurus tim yang datang beberapa kali ke panitia untuk mengajukan keberatannya. Untung saja, panitia tetap tegas dan melanjutkan kompetisi sesuai dengan yang seharusnya terjadi.
Kembali ke pertandingan, ketika waktu sudah menujukkan jam 11.00 WITA, tibalah pertandingan antara EIN dan IdiocyFTW (pertandingan terakhir pada hari itu). Kondisinya, apabila IdiocyFTW menang lawan EIN, maka tim Tiongkok memiliki kesempatan untuk kembali bertanding dengan EIN untuk memperebutkan posisi kedua dan melaju ke babak semi final.
EIN (kiri) melawan IdiocyFTW |
Hanya saja, hasil yang terjadi adalah EIN berhasil mengalahkan IdiocyFTW sehingga baik EIN dan IdiocyFTW (2 tim indonesia) dapat melaju ke babak selanjutnya. Hal itulah cikal bakal terciptanya gosip bahwa panitia sudah merancang pertandingan.
Menurut analisa saya, kemenangan EIN atas IdiocyFTW itu normal terjadi mengingat mayoritas anggota IdiocyFTW masih berusia remaja dan seharusnya sudah tidur jam segitu, sedangkan tim EIN lebih dewasa dan nampak sudah terbiasa tidur larut malam sehingga kondisi mereka saat pertandingan lebih diuntungkan. Walaupun begitu, terlihat sangat jelas ketua EIN sangat mengantuk saat itu dan iapun tidak dapat berbuat banyak ketika Wipeout Mode berlangsung.
Saya rasa tim EIN harus berterima kasih atas perjuangan LadyRhinz, kelas Archer, yang saat itu mampu memberikan banyak kontribusi saat Wipeout Mode.
Menurut pengakuan teman satu guild dari tim IdiocyFTW, ketika kembali kempenginapan, semuanya anggota IdiocyFTW langsung terkapar karena kelelahan dan mungkin juga frustasi karena kalah melawan EIN, kelompok yang mampu mereka kalahkan dengan mudah saat final DragonNest National Competition (DNNC) 2014.
Klasemen sementara pada hari pertama DWC 2014 dan melaju ke babak semi-final adalah Indonesia yang terdiri dari EIN dan IdiocyFTW, TGG dari Taipei, dan Roommate dari Thailand.
Saya merasa sangat beruntung dapat menyaksikan jalannya kompetisi tingkat dunia ini secara langsung. Tentu saja hal itu bisa terjadi atas undangan serta fasilitas dari PT. Kreon selaku penyelenggara kepada KotakGame sebagai media partner.
Baca juga:
Komentar
Posting Komentar