21 Mei 2015
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Cerita pada artikel ini masih tentang Ennichisai 2015, masih belum bisa move on. Jadi ketika saya sedang asik makan okonomiyaki di emperan toko, datanglah segerombolan orang mengenakan kaos berwarna hijau sambil membawa kantong dan penjepit.
Dengan semangat membara, mereka memungut sampah yang berserakan di area Little Tokyo Blok M. Saya sempat berfikir, bagus juga pelayanan kebersihan pada event tersebut. Apalagi mereka juga mengimbau para pengunjung untuk membuang sampah bekas tempat makanan di kotak sampah yang sudah disiapkan.
Sampai-sampai saya yang sedang anteng makan bersama pasangan pun diminta agar membuang bekas tempat makan di tempat yang sudah disediakan (padahal belum habis, masih banyak).
Ketika mereka melihat ada sampah di samping seseorang, tidak langsung diambil. Mereka tanya dulu, itu sampah punya siapa. Jika ternyata sampah itu adalah yang dibuang oleh orang yang ditanya tadi, maka mereka akan mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun jika ternyata itu bukan sampah orang yang ditanya, maka merekalah yang akan memungut dan memasukkannya ke kantong yang dibawa.
Setidaknya, itulah hasil pengamatan saya.
Ennichisai lebih bersih
Saya pun merasa, kotak sampah pada Ennichisai 2015 lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, kebersihan pada acara yang berlangsung pada 9–10 Mei 2015 ini pun jauh lebih baik.
Setelah bertanya kepada netizen tentang orang yang memungut sampah di Ennichisai 2015, ternyata mereka bukan petugas kebersihan setempat, tapi komunitas penjaga kebersihan yang menamakan dirinya Jakarta Osoji Club, semacam sukarelawan/volunteer gitu. Usut punya usut, komunitas ini memang aktif membersihkan lingkungan. Mereka juga memiliki agenda rutin untuk membersihkan lokasi tertentu.
Salut dengan orang-orang itu, memiliki kegemaran sekaligus kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan yang jauh lebih tinggi dari orang kebanyakan.
Mau gabung sama mereka, Facebook-nya di sini.
Apa pendapat anda?
Apakah anda sudah tahu tentang Jakarta Osoji Club?
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Cerita pada artikel ini masih tentang Ennichisai 2015, masih belum bisa move on. Jadi ketika saya sedang asik makan okonomiyaki di emperan toko, datanglah segerombolan orang mengenakan kaos berwarna hijau sambil membawa kantong dan penjepit.
Dengan semangat membara, mereka memungut sampah yang berserakan di area Little Tokyo Blok M. Saya sempat berfikir, bagus juga pelayanan kebersihan pada event tersebut. Apalagi mereka juga mengimbau para pengunjung untuk membuang sampah bekas tempat makanan di kotak sampah yang sudah disiapkan.
Sampai-sampai saya yang sedang anteng makan bersama pasangan pun diminta agar membuang bekas tempat makan di tempat yang sudah disediakan (padahal belum habis, masih banyak).
Ketika mereka melihat ada sampah di samping seseorang, tidak langsung diambil. Mereka tanya dulu, itu sampah punya siapa. Jika ternyata sampah itu adalah yang dibuang oleh orang yang ditanya tadi, maka mereka akan mengingatkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun jika ternyata itu bukan sampah orang yang ditanya, maka merekalah yang akan memungut dan memasukkannya ke kantong yang dibawa.
Setidaknya, itulah hasil pengamatan saya.
Ennichisai lebih bersih
Saya pun merasa, kotak sampah pada Ennichisai 2015 lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, kebersihan pada acara yang berlangsung pada 9–10 Mei 2015 ini pun jauh lebih baik.
Setelah bertanya kepada netizen tentang orang yang memungut sampah di Ennichisai 2015, ternyata mereka bukan petugas kebersihan setempat, tapi komunitas penjaga kebersihan yang menamakan dirinya Jakarta Osoji Club, semacam sukarelawan/volunteer gitu. Usut punya usut, komunitas ini memang aktif membersihkan lingkungan. Mereka juga memiliki agenda rutin untuk membersihkan lokasi tertentu.
Salut dengan orang-orang itu, memiliki kegemaran sekaligus kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan yang jauh lebih tinggi dari orang kebanyakan.
Mau gabung sama mereka, Facebook-nya di sini.
Apa pendapat anda?
Apakah anda sudah tahu tentang Jakarta Osoji Club?
Komentar
Posting Komentar