28 Mei 2015
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Kemarin (27/5/2015) di Hotel Pullman Jakarta, saya hadir dalam acara konferensi pers tertutup BlackSquad Indonesia, game bergenre FPS yang akan dirilis Kreon pada pertengahan tahun 2015 ini.
Game penembak ini memang belum banyak dirilis di berbagai negara. Di negara asalnya saja, Korea Selatan, BlackSquad baru dirilis pada Desember 2014. Sedangkan perilisan di Indonesia adalah tujuan keduanya, sebelum Brasil, Thailand dan Turki.
Setelah menyaksikan presentasinya, saya menilai game ini merupakan FPS klasik dengan keunggulan antara lain grafis detail dari teknologi Unreal Engine 3, dan berbagai jenis permainan di luar mode permainan klasiknya seperti bomb mission, dan Battle mode.
Pada kesempatan ini tim Kreon menyampaikan komitmennya untuk menjadikan BlackSquad sebagai game yang memenuhi keinginan gamers terhadap game FPS di Indonesia dengan pencegahan cheat, serta menyelenggarakan beragam kompetisi tingkat warnet, regional hingga nasional.
Hal yang membuat saya terkejut, ternyata pada konferensi pers ini ada sesi tanya jawab langsung dengan CEO Kreon, Jacy Kim. Para wartawan diperbolehkan untuk bertanya apapun tentang Kreon, termasuk isu Point Blank (PB) yang beredar yakni pengalihan lisensi PB ke publisher lain.
Mengenai sesi tanya jawab dan fakta yang diberikan oleh Kreon terhadap isu PB, akan saya bahas di kemudian hari jika game tersebut sudah benar-benar pindah publisher.
Sabar ya!
Selesai acara, saatnya ramah tamah. Makan di restoran Sana Sini Hotel Pullman. Gokil, sistem all you can eat, tapi kualitas hotel berbintang. Ulasan mengenai kesan saya makan di restoran Sana Sini dapat dibaca di sini.
Harapan saya untuk BlackSquad, semoga tidak ada cheat. Sudah itu saja, selebihnya sih saya nilai game ini bagus.
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Kemarin (27/5/2015) di Hotel Pullman Jakarta, saya hadir dalam acara konferensi pers tertutup BlackSquad Indonesia, game bergenre FPS yang akan dirilis Kreon pada pertengahan tahun 2015 ini.
Game penembak ini memang belum banyak dirilis di berbagai negara. Di negara asalnya saja, Korea Selatan, BlackSquad baru dirilis pada Desember 2014. Sedangkan perilisan di Indonesia adalah tujuan keduanya, sebelum Brasil, Thailand dan Turki.
Setelah menyaksikan presentasinya, saya menilai game ini merupakan FPS klasik dengan keunggulan antara lain grafis detail dari teknologi Unreal Engine 3, dan berbagai jenis permainan di luar mode permainan klasiknya seperti bomb mission, dan Battle mode.
Screenshot inventory |
Pada kesempatan ini tim Kreon menyampaikan komitmennya untuk menjadikan BlackSquad sebagai game yang memenuhi keinginan gamers terhadap game FPS di Indonesia dengan pencegahan cheat, serta menyelenggarakan beragam kompetisi tingkat warnet, regional hingga nasional.
Hal yang membuat saya terkejut, ternyata pada konferensi pers ini ada sesi tanya jawab langsung dengan CEO Kreon, Jacy Kim. Para wartawan diperbolehkan untuk bertanya apapun tentang Kreon, termasuk isu Point Blank (PB) yang beredar yakni pengalihan lisensi PB ke publisher lain.
Tanya jawab dengan CEO Kreon, Jacy Kim (kanan) |
Mengenai sesi tanya jawab dan fakta yang diberikan oleh Kreon terhadap isu PB, akan saya bahas di kemudian hari jika game tersebut sudah benar-benar pindah publisher.
Sabar ya!
Selesai acara, saatnya ramah tamah. Makan di restoran Sana Sini Hotel Pullman. Gokil, sistem all you can eat, tapi kualitas hotel berbintang. Ulasan mengenai kesan saya makan di restoran Sana Sini dapat dibaca di sini.
Harapan saya untuk BlackSquad, semoga tidak ada cheat. Sudah itu saja, selebihnya sih saya nilai game ini bagus.
Komentar
Posting Komentar