8 Juni 2015
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Kapan ya terakhir kali saya membeli dan baca komik cetak? Hmm... kalau tidak salah, nampaknya terakhir itu adalah Samurai Deeper Kyo volume 38 deh.
Nah, pada acara Road to Cocoon Festival 2016 saya menemukan seri majalah komik baru Indonesia, bukan re:ON Comics lho ya, yang berjudul Shonen Fight.
Saya tertarik beli bukan tanpa alasan, awalnya hanya lihat-lihat saja tanpa ada niat untuk beli. Namun setelah ikutan talkshow di acara itu, yang mana pembicaranya adalah Sweta, Irzaqi dan Mimi N., akhirnya saya putuskan untuk beli dan coba baca lagi.
Setelah baca seluruh komik yang terdapat di dalamnya, total ada 10 komik, pada volume perdana dari komik yang rencananya terbit setiap dua bulan sekali ini, kesan saya adalah Shonen Fight mampu membangkitkan lagi semangat saya untuk membaca komik.
Mungkin, dikarenakan konten dibuat oleh komikus lokal jadi kisah dan latar belakang yang diceritakan pada setiap komiknya sangat mudah dimengerti dan bernuansa Indonesia banget. Mulai dari lokasi, penggunaan bahasa, busana, alat transportasi, gaya hidup dan beberapa lainnya.
Meski demikian, ada juga komik yang tidak mengambil latar Indonesia. Bukan masalah, karena itu justru memperkaya kesan yang dihadirkan oleh majalah komik ini.
Dari semua komik yang saya baca pada majalah ini, semuanya memiliki daya tarik tersendiri. Seru, keren, kocak hingga absurd semuanya ada. Hanya saja, satu komik yakni kisah pada INheritage: Incarnation of Chaos agak bingungin, padahal dari segi gambar sih sudah keren banget.
Sebagai wartawan, saya menyukai Jakanova oleh Mage karena yang diceritakan pada komik itu ya tidak jauh berbeda dengan suasana ketika peliputan berita. Selain itu, Ghost Loan oleh Mimi N. juga bagus. Rabbit Vault oleh BebekTerbang juga, tapi sayang nih kisahnya terlalu terburu-buru.
Oh ya, ada juga komik strip, Lost in Halmahera oleh Maulana Faris, kocak banget ceritanya.
Terakhir, Shonen Fight menyuguhkan rubrik SF Idol yang diisi oleh oleh seseorang yang dinilai inspiratif. Pada volume perdananya ini rubrik itu diisi oleh Valencia Margarita, cosplayer Arale yang jadi finalis Pop Babes di Popcon Asia 2014 itu lho.
Saat ini sih, Shonen Fight baru menghadirkan 10 komik, tapi berdasarkan obrola saya dengan stafnya di Cocoon lalu, rencananya majalah ini akan menghadirkan 12 komik untuk volume selanjutnya.
Overall, Shonen Fight recommended buat penggemar komik.
Baca juga:
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Kapan ya terakhir kali saya membeli dan baca komik cetak? Hmm... kalau tidak salah, nampaknya terakhir itu adalah Samurai Deeper Kyo volume 38 deh.
Nah, pada acara Road to Cocoon Festival 2016 saya menemukan seri majalah komik baru Indonesia, bukan re:ON Comics lho ya, yang berjudul Shonen Fight.
Saya tertarik beli bukan tanpa alasan, awalnya hanya lihat-lihat saja tanpa ada niat untuk beli. Namun setelah ikutan talkshow di acara itu, yang mana pembicaranya adalah Sweta, Irzaqi dan Mimi N., akhirnya saya putuskan untuk beli dan coba baca lagi.
Setelah baca seluruh komik yang terdapat di dalamnya, total ada 10 komik, pada volume perdana dari komik yang rencananya terbit setiap dua bulan sekali ini, kesan saya adalah Shonen Fight mampu membangkitkan lagi semangat saya untuk membaca komik.
Mungkin, dikarenakan konten dibuat oleh komikus lokal jadi kisah dan latar belakang yang diceritakan pada setiap komiknya sangat mudah dimengerti dan bernuansa Indonesia banget. Mulai dari lokasi, penggunaan bahasa, busana, alat transportasi, gaya hidup dan beberapa lainnya.
Meski demikian, ada juga komik yang tidak mengambil latar Indonesia. Bukan masalah, karena itu justru memperkaya kesan yang dihadirkan oleh majalah komik ini.
Dari semua komik yang saya baca pada majalah ini, semuanya memiliki daya tarik tersendiri. Seru, keren, kocak hingga absurd semuanya ada. Hanya saja, satu komik yakni kisah pada INheritage: Incarnation of Chaos agak bingungin, padahal dari segi gambar sih sudah keren banget.
Sebagai wartawan, saya menyukai Jakanova oleh Mage karena yang diceritakan pada komik itu ya tidak jauh berbeda dengan suasana ketika peliputan berita. Selain itu, Ghost Loan oleh Mimi N. juga bagus. Rabbit Vault oleh BebekTerbang juga, tapi sayang nih kisahnya terlalu terburu-buru.
Oh ya, ada juga komik strip, Lost in Halmahera oleh Maulana Faris, kocak banget ceritanya.
Terakhir, Shonen Fight menyuguhkan rubrik SF Idol yang diisi oleh oleh seseorang yang dinilai inspiratif. Pada volume perdananya ini rubrik itu diisi oleh Valencia Margarita, cosplayer Arale yang jadi finalis Pop Babes di Popcon Asia 2014 itu lho.
Saat ini sih, Shonen Fight baru menghadirkan 10 komik, tapi berdasarkan obrola saya dengan stafnya di Cocoon lalu, rencananya majalah ini akan menghadirkan 12 komik untuk volume selanjutnya.
Overall, Shonen Fight recommended buat penggemar komik.
Baca juga:
Komentar
Posting Komentar