3 Juni 2015
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Visual novel (VN) berjudul East Tower yang berhasil dapatkan status Greenlit di Steam Greenlight, ternyata buatan kreator Indonesia, lho. Hal ini saya ketahui setelah mampir ke stan VN Project Indonesia di Road to Cocoon 2016.
Pembuatnya diketahui memiliki nickname roseVeRte, saat ini tinggal di Surabaya. Selain East Tower, ia juga telah menelurkan VN lain yang berjudul Duplicity dan seri Cafe 0 (baca: Cafe Zero). Dalam pembuatan VN, ia bekerja bersama tim. Namun menurut yang jaga stan di Cocoon, kecuali pengisi suara, semua proses pembuatan VN tersebut dikerjakan sendiri oleh roseVeRte.
Menurut majalah yang saya baca di Road to Cocoon 2016, roseVeRte adalah kelompok pembuat VN indie, berjenis Otome atau reverse-harem.
Saya juga sempat bertanya di fanpage Facebook roseVeRte, ia satu-satunya orang Indonesia dalam proyek VN itu sedangkan sisanya orang luar negeri.
Di stan VN Project Indonesia sendiri ada beberapa VN yang dijual, dan satu VN yang dibagikan secara gratis —kisah Ragnarok buatan fans— bagi pengunjung yang mengisi buku tamu. Saya dapat satu, yeaaay!
Penasaran dengan komunitas ini, saya bertanya lebih lanjut mengenai cara kerja mereka. Menurut Irvan Putra, yang jaga stan, VN Project Indonesia mengerjakan VN dengan sistem proyek yang setiap VN-nya itu dikerjakan oleh tim yang berbeda-beda.
Posisi Ivan pada komunitas ini adalah sebagai penerus, karena berdasarkan informasi yang ia berikan, pendiri komunitas ini —John Fernando a.k.a Novinha— telah meninggal pada tahun 2013. Tidak diketahui kapan komunitas ini berdiri, namun menurut salah satu anggota yang paling senior, ia menerima ajakan bergabung pada 3 September 2007.
Sayangnya para pembuat VN ini memiliki sifat tertutup sehingga tidak mau terlalu diekspos, khususnya roseVeRte, oleh karena itu banyak orang yang tidak tahu bahwa pembuat VN itu merupakan orang Indonesia. Meski demikian, yang penting karya mereka laku dan digemari.
"Target mereka, buat VN memang untuk pasar luar negeri," ungkap Ivan.
Mengetahui hal ini, saya jadi kembali mempertimbangkan kualitas kreator Indonesia. Sebenarnya mereka mampu, bisa menghasilkan karya keren, hanya saja mereka itu tertutup sehingga kurang populer di negara sendiri.
Terlepas dari komunitas ini, ada juga studio game Indonesia yang memfokuskan diri pada pengembangan VN, yakni Kidalang Studio. Karyanya juga mendapat beberapa penghargaan, seperti Sage Fusion 2 yang mendapat penghargaan pada ajang Tizen App Challenge dalam kategori Role-Playing and Strategy Games. Selain itu, VN terbarunya An Octave Higher terpilih sebagai Best Game Narrative dalam ajang Indie Prize di Casual Connect Asia 2015, Singapura.
Demikian ulasan saya tentang roseVeRte dan VN Project Indonesia.
Mantep kan mereka?!
Setelah tahu kreator Indonesia jago bikin VN, tertarik coba?
Baca juga:
Penulis: Fakry Naras Wahidi
Visual novel (VN) berjudul East Tower yang berhasil dapatkan status Greenlit di Steam Greenlight, ternyata buatan kreator Indonesia, lho. Hal ini saya ketahui setelah mampir ke stan VN Project Indonesia di Road to Cocoon 2016.
Pembuatnya diketahui memiliki nickname roseVeRte, saat ini tinggal di Surabaya. Selain East Tower, ia juga telah menelurkan VN lain yang berjudul Duplicity dan seri Cafe 0 (baca: Cafe Zero). Dalam pembuatan VN, ia bekerja bersama tim. Namun menurut yang jaga stan di Cocoon, kecuali pengisi suara, semua proses pembuatan VN tersebut dikerjakan sendiri oleh roseVeRte.
Menurut majalah yang saya baca di Road to Cocoon 2016, roseVeRte adalah kelompok pembuat VN indie, berjenis Otome atau reverse-harem.
Saya juga sempat bertanya di fanpage Facebook roseVeRte, ia satu-satunya orang Indonesia dalam proyek VN itu sedangkan sisanya orang luar negeri.
Di stan VN Project Indonesia sendiri ada beberapa VN yang dijual, dan satu VN yang dibagikan secara gratis —kisah Ragnarok buatan fans— bagi pengunjung yang mengisi buku tamu. Saya dapat satu, yeaaay!
Penasaran dengan komunitas ini, saya bertanya lebih lanjut mengenai cara kerja mereka. Menurut Irvan Putra, yang jaga stan, VN Project Indonesia mengerjakan VN dengan sistem proyek yang setiap VN-nya itu dikerjakan oleh tim yang berbeda-beda.
Posisi Ivan pada komunitas ini adalah sebagai penerus, karena berdasarkan informasi yang ia berikan, pendiri komunitas ini —John Fernando a.k.a Novinha— telah meninggal pada tahun 2013. Tidak diketahui kapan komunitas ini berdiri, namun menurut salah satu anggota yang paling senior, ia menerima ajakan bergabung pada 3 September 2007.
Sayangnya para pembuat VN ini memiliki sifat tertutup sehingga tidak mau terlalu diekspos, khususnya roseVeRte, oleh karena itu banyak orang yang tidak tahu bahwa pembuat VN itu merupakan orang Indonesia. Meski demikian, yang penting karya mereka laku dan digemari.
"Target mereka, buat VN memang untuk pasar luar negeri," ungkap Ivan.
Mengetahui hal ini, saya jadi kembali mempertimbangkan kualitas kreator Indonesia. Sebenarnya mereka mampu, bisa menghasilkan karya keren, hanya saja mereka itu tertutup sehingga kurang populer di negara sendiri.
Terlepas dari komunitas ini, ada juga studio game Indonesia yang memfokuskan diri pada pengembangan VN, yakni Kidalang Studio. Karyanya juga mendapat beberapa penghargaan, seperti Sage Fusion 2 yang mendapat penghargaan pada ajang Tizen App Challenge dalam kategori Role-Playing and Strategy Games. Selain itu, VN terbarunya An Octave Higher terpilih sebagai Best Game Narrative dalam ajang Indie Prize di Casual Connect Asia 2015, Singapura.
Demikian ulasan saya tentang roseVeRte dan VN Project Indonesia.
Mantep kan mereka?!
Setelah tahu kreator Indonesia jago bikin VN, tertarik coba?
Baca juga:
Komentar
Posting Komentar