Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 19, 2015

Download Installer Point Blank Garena, Sekarang!

19 Juni 2015 Penulis: Fakry Naras Wahidi Baru kemarin (17/6/2015) saya memainkan Point Blank (PB) yang masih dipegang oleh Kreon. Namun hari ini (19/6/2015), Garena Indonesia telah membuat pengumuman bahwa installer PB sudah bisa diunduh. Pekan lalu beredar pengumuman bahwa PB Indonesia akan relaunch oleh Garena Indonesia. Membingungkan sekali ini. Kreon saja belum mengumumkan berita pentutupan, sudah saya ubek-ubek di situs PB Gemscool tidak ada berita yang membahas tentang penutupan atau transfer ID PB, kok sekonyong-konyong mau relaunch . Ada apa ini sebenarnya? Bagaimana nasib ID PB gamers yang sudah main lama dan berpangkat? Entahlah, saya juga tidak mau cari tahu. Ketika baca informasi di laman PB Garena, di sana tertulis bahwa PB akan dikemas dalam sistem yang lebih baik, berantas cheat dan ada juga berita tentang kompetisi berhadia satu Miliar, wow! Installer PB Garena bisa diunduh di sini . Baca juga: Garena Kukuhkan Diri Sebagai Pemegang Lisensi Po

[Video] Trailer The Peanuts Movie, Bangkitkan Kenangan Lama Bersama Snoopy

Setelah sekian lama lupa dengan seri animasi ini, akhirnya The Peanuts Movie akan tayang di layar lebar yang mana kanal 21 Century Fox Indonesia mengumumkan bahwa film tersebut akan tayang di bioskop Indonesia. The Peanuts Movie berkisah tentang seekor anjing piaraan cerdas bernama Snoopy yang berusaha membantu tuannya, Charlie Brown, untuk mendapatkan hati teman wanita sekelasnya. Tayangnya film ini akan menghidupkan kembali kenangan lama bagi para penggemaranya yang sudah dewasa di Indonesia, namun menjadi tayangan yang menarik bagi anak-anak di masa sekarang. Rencananya, The Peanuts Movie akan tayang pada Desember 2015.

Ternyata Ini Alasan Saya Harus Baca 20 Novel Sebelum Mulai Menulis Novel Sendiri

Saya punya kenalan yang berprofesi sebagai seorang novelis, translator dan editor. Pendidikannya pun termasuk tinggi dalam bidang bahasa, bahkan ia sering tampil dalam seminar sebagai narasumber dan acara bincang-bincang. Ia mengatakan, dulu banget sih, untuk bisa menulis cerita atau novel yang bagus, saya harus membaca beberapa tulisan orang lain terlebih dahulu sebagai referensi. Ia menegaskan agar saya sudah membaca minimal 20 novel untuk mengetahui cara menulis dan membuat pola cerita yang rapi. Bentar-bentar, kok banyak banget sih yang harus dibaca?! Saya pun menolak saran dari teman saya yang sudah berpengalaman lebih dari lima tahun di industri penerbitan buku itu. Dari tengah: Muhammad Tauhid (kiri) - Leo Tigor (kanan) "Ngapain baca tulisan orang lain, nanti bisa terpengaruh gaya penulisan dari penulis yang  bukunya saya baca. Malah nantinya jadi nggak original dong," pikir saya saat itu. Belakangan, saya hadir dalam sesi bincang-bincang pada acara Komik