Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Review Movie

Review Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno

Sekuel kedua dari film live-action yang diadaptasi dari manga berjudul Rurouni Kenshin atau dikenal juga dengan Samurai X ini berjudul Rurouni Kenshin: Kyoto Inferno yang mana kisah pada film ini memiliki keterkaitan sangat  kuat dengan sekuel ketiganya, The Legend Ends . Masih diperankan oleh aktor dan aktris yang sama dengan prekuelnya, Kyoto Inferno berkisah tentang samurain bernama Shishio Makoto. Samurai dengan masa lalu yang sangat suram itu memiliki rencana untuk menggulingkan pemerintahan Jepang di zamannya. Hal itu juga dilakukan olehnya untuk membalas dendam atas perlakuan pemerintah di masa lalu yang telah mengkhianati dirinya. Pemilihan pemain dalam film ini sangat gokil, setiap pemain begitu menghayati perannya masing-masing. Bagi penggemar anime Samurai X , saya merasakan atmosfer yang sangat kental antara anime dengan live-action nya. Hanya saja, durasi yang hanya 2 jam membuat penyampaian alur cerita terlalu cepat sehingga ada beberapa adegan yang ter...

Review Stand By Me Doraemon, Nggak Perlu Tisu Untuk Usap Air Mata!

Mengetahui film animasi terbaru Doraemon yang dibuat dalam bentuk 3D CGI akan tayang di Indonesia, saya langsung tertarik untuk menyaksikannya, karena selama ini film Doraemon selalu ditayangkan dalam bentuk 2D. Berjudul Stand By Me Doraemon , film animasi yang diadaptasi dari manga legendaris karya Fujiko F. Fujio ini berkisah mengenai kedatangan cucu Nobita, Sewashi Nobi, dari masa depan untuk mengubah kehidupan kakeknya itu dengan bantuan robot kucing bernama Doraemon. Sebelum tujuannya tercapai, Sewashi tidak membolehkan Doraemon untuk kembali ke masa depan. Apabila Doraemon menolak, akan ada hukuman secara otomatis yang diterima oleh Doraemon dan itu menyakitkan. Robot dengan berbagai alat mutakhir dari masa depan itu hanya bisa kembali setelah Nobita bahagia. Kebahagiaan Nobita pada film ini ditargetkan dengan masa depan yang menyatakan bahwa ia akan menikah dengan Sizuka, teman sekelasnya di Sekolah Dasar. Dikarenakan di masa depan, Nobita dikabarkan menikah dengan Jai...

Review Maleficent

Mungkin anda sudah mengetahui dengan baik kisah tentang Sleeping Beauty atau Putri Tidur. Cerita rakyat Eropa yang berkisah tentang seorang putri yang dikutuk oleh peri jahat untuk tidur selamanya ketika ia berusia 16 tahun dan tertusuk oleh jarum mesin pemintal. Nah, kisah spin off dari cerita raykat itu ditayangkan oleh Walt Disney Pictures dengan menjadikan sang peri jahat, Meleficent, sebagai tokoh utamanya dalam film berjudul Maleficent juga. Dalam film tersebut dikisahkan tentang masa lalu Male, alasannya memberikan kutukan kepada Aurora dan sisi sebenarnya dari peri bertanduk tersebut. Maleficent merupakan film yang penuh dengan plot twist dari kisah Sleeping Beauty yang sesungguhnya. Masa kecil anda, kisah yang anda ketahui akan diputar balikkan 180 derajat pada film ini. Film yang disutradarai oleh Robert Stromberg ini bercerita tentang cinta yang berubah menjadi pengkhianatan, dan sebaliknya, kebencian berubah menjadi cinta sejati. Seperti film besutan Disney saat ini,...

Review X-Men: Days of Future Past

Saya merupakan gamer yang menyukai kisah pada film X-Men, bukan komiknya, karena saya bukan penggemar membaca. Kemampuan para mutant yang keren, walaupun ada yang terkesan sepele dan tidak berguna, namun mereka dikisahkan selalu dapat memanfaatkan kekuatan mutant-nya pada situasi yang tepat. Pada ulasan kali ini saya akan membahas mengenai X-Men: Days of Future Past. Terakhir saya nonton film X-Men adalah The Last Stand. Setelah menyaksikan Days of Future Past kesan saya adalah film ini sangat keren dan menjadi titik awal perbaikan dari kisah pada film X-Men sebelumnya yang saya rasa "hancur lebur". Days of Future Past berkisah tentang perjalanan waktu Logan atau Wolverine ke masa lalu untuk mencegak kiamat mutant yaitu mencegah Mystique dalam misinya untuk membunuh Dr. Bolivar Trask, seorang ilmuan gila yang terobsesi untuk memusnahkan seluruh mutant di muka bumi. Days of Future Past memasukkan sedikit kisah mengenai sejarah yang diputar balikkan yakni John F. Kennedy...

Review Transformers: Age of Extinction

Akhirnya saya memiliki kesempatan untuk menyaksikan secara langsung kisah dan penampilan dari film Transformers: Age of Extinction. Sebelumnya, saya hanya membaca ulasan yang diberikan oleh para kritikus film yang mengungkapkan bahwa film ini jauh dari harapan mereka tentang Transformers. Setelah saya saksikan sendiri. Wow, inilah yang harusnya ditayangkan oleh film aksi, khususnya Transformers. Alur cerita di film ini sangat jelas yakni perlawanan Autobot yang dimusuhi oleh manusia akibat hasutan dari Desepticon, Lockdown. Apabila keberadaan manusia dianggap banyak, saya rasa kurang tepat karena porsi penampilan robot bisa dibilang sangat besar jika dibandingkan film sebelumnya yang jauh lebih banyak keterlibatan manusia. Tidak seperti di trilogi Transformers sebelumnya, Age of Extinction menampilkan aksi pertempuran yang tidak basa-basi. Itulah yang memang seharusnya disuguhkan dalam film aksi, khususnya film perang antar robot. Hanya saja di film ini tetap ada kisah percintaan ...

Review The Expendables 3

Mungkin anda sudah mengetahui jika The Expendables 3 telah bocor sebelum film besutan Lionsgate itu benar-benar rilis di bioskop seluruh dunia. Resminya, film ini seharusnya dirilis pada 15 September 2014. Nah, saya adalah orang yang menyaksikan serial film ketiga dari kelompok tentara bayaran yang menjuluki dirinya The Expendables dari hasil mengunduh bocorannya itu. Saya adalah penggemar franshise The Expendables, sebelum film ketiganya ini bocor di internet, saya menonton dua film sebelumnya di bioskop walaupun sendirian, tanpa ada yang menemani. Kepuasan saya terhadap dua film sebelumnya sangat tinggi, karena setiap karakter atau jagoan di film ini menampilkan karismanya pada film-film yang dibintanginya di masa muda, film laris pada masanya. Namun sayang sekali, pada film ketiganya ini, The Expendables saya rasa jauh dari kesan keren yang disuguhkan pada film sebelumnya. Kenapa saya katakan mengecewakan? Ada beberapa alasan yang dapat saya utarakan. Pertama, sebenarnya k...

Review Captain America: The Winter Soldier

Akhirnya saya nonton film Captain America: The Winter Soldier juga, setelah keluar "ehem"-nya di internet. Sudah lama juga sih rilisnya, dan saya tetap tidak ada ketertarikan untuk menontonnya hingga tibalah hari ini. Ketika waktu saya sangat senggang dan tidak ada ide untuk berbuat apa. Oke, saya akan mulai mengulas film yang merupakan sekuel dari Captain America: The First Avenger ini yang katanya sangat bangus dan penuh aksi oleh para reviewer dan kritikus film tanah air, bahkan dunia. Hal yang pertama saya rasakan pada film ini di satu setengah jam pertama adalah banyak sekali dramanya. Saya bukan penggemar film yang banyak dialog. Andaikan ada aksi perkelahian pun, tidak banyak, walaupun saya akui koreografinya sangat bangus. Namun hey, sedikit sekali. Kesampingkan dulu aksi pada film ini, karena hasilnya sudah pastin seru dan keren. Selanjutnya yang pencuri perhatian saya adalah pada karakter Black Widow yang diperankan oleh Scarlett Johansson. Ia adalah wanita ...

Review Dora the Explorer and the Destiny Medallion

Dora the Explorer merupakan serial TV yang sangat disukai oleh anak seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Nah, kali ini film animasi Nickeloden tersebut diadaptasi dalam film live-action yang diunggah pada channel YouTube, CollegeHumor. Web series yang terdiri dari video dengan masing-masing durasi 3 menit itu berkisah tentang petualangan Dora dan Boots dalam mencari harta karun yang dikenal dengan The Destiny Medallion. Film yang dibintangi oleh Ariel Winter sebagai Dora ini semakin menarik saat Dora beraksi untuk meminta bantuan dari penonton, seperti aksinya di film animasi Dora The Explorer. Tidak hanya dengan Boots, Dora juga bertualang dengan ditemani oleh Diego (Adrian Gonzales) walaupun pada akhirnya temannya itu melakukan hal yang diluar dugaan. Film ini juga menampilkan sosok Swiper, tapi bukan dalam bentuk rubah, melainkan manusia dengan topeng yang menutupi matanya. Untuk lebih detail-nya, yuk saksikan aksi Dora dan Boots pada video di bawah ini.

Review Game of Thrones Season 4

Kisah yang diceritakan pada film yang diadaptasi dari novel fantasi karya George R.R. Martin ini semakin seru saja. Selain dari kisahnya, pemandangan alam yang disuguhkan pun semakin beraneka ragam, mulai dari daratan yang indah, hancur, hingga lautan. Ada bebearapa hal yang menjadi perhatian saya pasa musim keempat Game of Thrones yang mulai tayang di saluran televisi Amerika, HBO, pada 6 April hingga 15 Juni 2014 ini yang mana hal tersebut ada dalam pendapat yang positif dan negatif. Peperangan semakin seru Apabila pada musim ketiga peperangan sudah mulai marak. Nah , pada musim keempatnya ini, Game of Thrones menyuguhkan peperangan yang lebih luar biasa. Tentara Night's Watch melawan Wildlings di Castle Black ( The Wall ). Ditambahdengan ikutnya pasukan Stannis Baratheon dalam peperangan tersebut, makin gokil perangnya. Peperangan itu bukan lagi antara tentara manusia lawan manusia saja, tapi juga manusia lawan raksasa. Selain itu, di tempat lain, Brandon Stark ha...

Review 300: Rise of an Empire

Kala itu saya memainkan game Android berjudul 300: Seize Your Glory yang bisa diunduh secara gratis dari Google Play Store . Game tersebut menampilkan sebagian cerita yang terdapat pada film 300: Rise of an Empire. Sayangnya, game tersebut tidak menceritakan akhir dari film yang merupakan lanjutan dari film 300 itu sehingga saya penasaran untuk mengetahui bagaimanakah akhir dari cerita di dalam game itu dengan menonton screening filmnya di bioskop yang rilis di Indonesia pada tanggal 5 Maret 2014 bersama dengan teman-teman dari Digital Eight. Bahasa Indonesianya adalah 300: Kebangkitan Sebuah Kekaisaran, 300: Rise of an Empire merupakan film lanjutan dari 300. Film ini bercerita tentang peperangan antar angkatan laut Yunani yang dipimpin oleh Jendral Themistokles melawan angkatan laut Persia yang dipimpin oleh Jendral wanita Persia bernama Artemisia yang diutus oleh Raja Persia yang mengakui dirinya sebagai Tuhan, Xerxes. Para pemeran pada film ini: - Sullivan Stapleton (Themis...

Review Game of Thrones Season 3

Sampai juga saya pada ulasan film seri Game of Thrones musim ketiga yang mulai tayang pada 31 Maret hingga 9 Juni 2013. Saya merasa ada banyak hal yang membuat film yang diadaptasi dari novel karya George R. R. Martin berjudul A Song of Ice and Fire ini semakin layak dan seru untuk ditonton. Mungkin awalnya, pada musim pertama, saya tidak begitu tertarik pada film ini kecuali pertempuran dan fan service -nya, mungkin begitu pula dengan Game of Thrones musim kedua. Hanya saja, pada musim ketiga dari film yang ditayangkan pada kanal HBO ini saya merasakan hal yang lebih menarik dari pertempuran dan fan service , yakni politik kerajaan. Berikut adalah kesan saya setelah menyaksikan seluruh episode dari Game of Thrones musim ke-3. Pengkhianatan terkejam Saya sudah banyak menyaksikan penghianatan mulai dari musim pertama hingga ketiga, namun belum pernah saya saksikan pengkhianatan yang begitu licik kecuali dari Walder Frey, khususnya terhadap klan Stark di istananya pada sa...

Review Game of Thrones Season 2

Daenerys Targaryen, Mother of Dragons Rampung sudah saya menyaksikan musim kedua dari serial televisi HBO yang dibuat berdasarkan novel karya penulis George R. R. Martin berjudul A Song of Ice and Fire, Game of Thrones . Semakin seru saja kisah yang ditayangkan mulai 1 April 2012 dan berakhir pada 3 Juni 2012 ini, apabila dibandingkan dengan musim pertamanya. Saya sudah mencatat, beberapa hal yang membuat serial yang yang terdiri dari 10 episode per musimnya ini lebih bagus. Inilah alasan saya, mungkin anda juga, untuk terus menyaksikan kisah dari seri Game of Thrones , yaitu: Lebih bayak pertempuran Musim pertama lebih banyak menampilkan drama dan intrik kerajaan yang mana pertempuran yang ada di dalamnya kurang begitu terlihat. Pertempuran di musim kedua berlangsung sejak awal-awal episode di mana klan Stark yang dipimpin oleh Robb Stark berkeinginan untuk mengalahkan klan Lannister yang saat itu menguasai Iron Throne di King's Landing, dengan Joffrey Baratheon s...

Review Game of Thrones Season 1

Game of Thrones , serial tevelisi di kanal HBO, salah satu kanal televisi Amerika. Sebelumnya, saya tidak memiliki minat sama sekali untuk menyaksikan seri tersebut walaupun seri ini sangat trending di seluruh dunia. Hanya saya, ketika film yang diadaptasi dari novel berjudul A Song of Ice and Fire karya George R.R. Martin ini rilis dalam video game yang dapat dimainkan di PC via Steam lalu berjudul Game of Thrones: A Telltale Games Series maka barulah saya memiliki ketertarikan untuk menyaksikan film yang berkisah mengenai politik kerajaan ini. Spoiler yang sudah banyak beredar di internet ternyata tidak mengurangi teka teki yang disuguhkan dalam setiap kelicikan tokoh-tokoh di film ini. Ekspektasi awal saya ketika menonton adalah akan ada banyak pertarungan dan perang yang terjadi, namun harapan saya dari film ini tidak terpenuhi dengan baik. Sangat jarang terjadi pertarungan dan perangan. Andaikan ada pun, hanya terjadi sebentar dan itupun tidak ditayangkan dalam dur...