OPTIMAKS

Anda masih ingat salah satu game blockbuster di kawasan Asia Tenggara (SEA) yang kemunculannya itu sempat membuat heboh kalangan gamers seluruh dunia? Bahkan membuat server game-nya down akibat jumlah pemain yang mengakses game itu secara bersamaan sangat tinggi? Ragnarok Online 2 SEA (RO2), itulah nama game-nya. Dirilis oleh Asiasoft di Asia Tenggara, game tersebut merupakan RO2 pertama berbahasa Inggris dan kemunculannya membuat gamers seluruh dunia jadi gila. Sayangnya, setelah kesuksesan dalan tahap closed beta test (CBT), game ini memberlakukan sistem IP blok untuk negara selain di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia sebagai solusi agar server tetap stabil pada tahap open beta test (OBT). Hal tersebut sangat membuat gamers kecewa dan meninggalkan RO2 SEA karena terpaksa. Namun sebagai ganjarannya, server pun stabil dan tidak lagi mengalami masalah kelebihan muatan. Sayangnya, hal tersebut malah menjadi bom bunuh diri bagi RO2 SEA yang semakin lama makin ditinggalkan o

Ini adalah kabar gembira bagi sahabat Master penggemar game dari Steam seperti DOTA 2, karena Valve telah menambahkan mata uang Rupiah (IDR) sebagai pilihan untuk berbelanja game atau item lainnya via Steam Wallet. Saya tidak kaget dengan kabar ini karena sebelumnya —awal tahun 2014— diumumkan pada Steam Dev Days bahwa Valve Corporation akan menambahkan 12 mata uang baru di platform-nya itu. Dengan tambahan layanan ini, maka anda yang ingin belanja game di Steam bisa langsung mengetahui berapa harganya dalam IDR. Namun tetap dengan menggunakan kartu kreadit, karena Steam belum mendukung pembayaran dengan layanan bank lokal. Steam juga memberitahukan dari email yang dikirim ke setiap pelanggannya dengan bunyi "Apabila di akun Steam terdapat nilai Steam Wallet dalam bentuk USD, maka nilai tersebut akan dikonversi ke dalam IDR sesuai dengan kurs yang berlaku saat itu." Secara teknis, Steam dengan dukungan mata uang Rupiah ini akan mulai diberlakukan pada 16 September 2