Akhirnya selesai juga saya menyaksikan anime berjudul Tokyo Ghoul. Seperti judulnya, cerita pada seri anime yang diadaptasi dari manga karya Sui Ishida yang berkisah tentang kehidupan ghoul, mahluk jejadian yang mirip manusia yang bertahan hidup dengan cara memakan manusia atau bangkai.
Hal mengejutkan pada anime ini adalah ternyata ghoul itu hidup di lingkungan yang sama dengan manusia —mereka berbaur—, bukan di lokasi yang jauh dari bayangan saya sebelumnya yaitu di tempat yang jauh dari peradaban, pulau terpencil atau di dalam piramida. Apalagi ketika mengetahui bahwa makanan manusia yang bisa dimakan oleh ghoul hanyalah kopi di mana kedai kopi pada anime ini, Anteiku, merupakan tempat berkumpulnya ghoul di area tertentu yang disebut dengan distrik.
Tokoh utama di Tokyo Ghoul adalah pemuda bernama Ken Kaneki, lebih akrab dengan panggilan Kaneki. Awalnya ia bukan ghoul, tapi manusia biasa. Namun karena satu alasan, maka ia berubah menjadi ghoul dan berjuang untuk dapat menerima takdir pahit tersebut. Nah, anime ini berkisah tentang perjuangannya untuk bertahan dalam tubuh seorang ghoul yang tetap memiliki jati diri seorang manusia.
Dalam perjuangannya itu, akhirnya ia menemukan banyak teman ghoul juga. Dan mengetahui siapa saja yang sebelumnya ia kenal bukan ghoul, tapi ternyata adalah ghoul. Wah, saya semakin was-was dengan dunia nyata, khawatir teman/orang di sebelah saya adalah ghoul. Hiiiy!
Selain berjuang untuk tetap hidup dalam kondisi menjadi ghoul, Kaneki juga harus berhadapan dengan para pemburu ghoul dan juga ghoul jahat yang ingin membunuh komunitas ghoul jahat untuk menguasai distrik yang didiami.
Mengenai alur ceritanya, biasa saja. Ya, walaupun perlu di akui bahwa kisah yang diceritakan pada anime in sangatlah kelam, gelap dan sadis. Sayangnya, malah adegan sadisnya kurang begitu banyak dan terkesan disensor secara halus. Maksunya adalah hanya diperdengarkan suara teriakan kesakitan saja, tapi tayangannya dialihkan ke pemandangan yang lain.
Ada beberapa adegan yang wah dan membuat terkejut, hanya saja cerita di anime ini biasa saja menurut saya. Apalagi dengan 12 episode utnk menceritakan kisah yang rumit seperti di Tokyo Ghoul ini nampaknya ada banyak pesan yang dipersingkat sehingga saya tidak begitu terkesan, dan kurang memberikan bekas atau rasa penasaran untuk menyaksikan setiap episodenya.
Bahkan akhir dari musim pertama anime ini tidak begitu jelas. Tidak dicertakan apa yang terjadi setelah Kaneki bertarung melawan musuh terkuat.
Setelah menyaksikan seluruh episode di musim pertamanya, saya menilai anime ini biasa saja, andaikan lebih banyak adegan sadis maka barulah saya menilai anime ini luar biasa. Namun sayangnya, amat sangat sedikit adegan sadis yang ditayangkan pada anime yang berkisah tentang ghoul ini.
Demikianlah ulasan saya mengenai Tokyo Ghoul.
Jika anda penggemar anime yang berkisah tentang setan-setanan, maka tidak ada salahnya untuk menyaksikan anime ini.
Komentar
Posting Komentar